Ini tulisan tentang saya, internet dan gaya hidup. Tentang pentingnya internet bagi saya yang hanya sekedar seorang ibu rumah tangga biasa dengan satu anak balita dan satu suami (penting ga ya?:)).
Siapa bilang internet hanya dibutuhkan oleh seorang pekerja bisnis professional, anak kuliahan, dan orang orang hi tech lainnya. Siapa bilang seorang ibu rumahan seperti saya tidak butuh internet? Berikut saya gambarkan betapa internet sangat penting bagi kehidupan saya.
Internet bagi saya adalah satu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari gaya hidup. Karena setiap kegiatan sehari hari saya bergantung pada internet. Betapa tidak, internet membantu mempermudah setiap kegiatan saya sejak bangun tidur hingga tidur lagi.
Berikut adalah beberapa pengertian Internet bagi saya :
1. Buku resep terlengkap dan tercanggih.
Saya berangkat membangun rumah tangga tanpa bekal kemampuan masak sedikitpun (kecuali masak air yang ga mungkin hangus dan masak mie instan haha), otomatis saya belajar masak dari internet, mulai dari sekedar masak nasi goreng, gulai dan rendang khas Indonesia hingga masakan impor khas Italy, Jepang hingga timur tengah. Alhasil ibu dan ibu mertua terkagum kagum memuji variasi masakan yang kini mampu saya buat yang sudah mengalahkan mereka yang dari dulu sudah pada jago masak, tapi kurang kreatif karena cuma hasil ajaran turun temurun dari nenek moyang (hari geenee gitu loch, siapa dulu gurunya buku resep terlengkap dan tercanggih di dunia hehe).
Tak perlu repot kebat kebet cari resep yang diperlukan, cukup dengan ketik keyword dan sekali klik saja. Bukan hanya cari resep, bahkan tiap pagi saya buka internet untuk cari ide jenis sayuran apa yang harus saya beli, menu makanan hari ini, kiat kiat memasak cepat, menyimpan makanan yang baik dan tentunya kandungan nutrisi makanan yang akan saya masak agar tetap dapat menyajikan makanan sehat bagi keluarga.
2. Guru ilmiah dan spiritual privat yang selalu ada di rumah.
Sebuah pepatah mengatakan. “jika kau mendidik seorang laki laki, itu berarti kau mendidik seorang individu, tapi jika kau mendidik seorang wanita, itu berarti kau mendidik seluruh keluarga”.
Pepatah itu mengungkapkan betapa seorang wanita / seorang ibu itu haruslah pintar, karena ibu berfungsi sebagai sekolah pertama bagi anak anaknya tempat dimana seorang anak bertanya tentang semua hal pertama yang ingin diketahuinya. Tapi bagaimana mau pintar jika waktu yang dimiliki ibu tersita untuk keperluan mengurus rumah tangga lainnya, mana sempat ibu sering sering keluar pergi seminar, ke sekolah maupun tempat tempat menimba ilmu agama. Jikapun sempat, maka anak malah akan menjadi korbannya karena harus sering sering ditinggal oleh sang ibu.
Tapi internet ada memenuhi kebutuhan tersebut, tidak hanya satu guru, satu sekolah atau satu bidang keilmuan saja, tapi kita bisa belajar tentang apapun, kapanpun dan dimanapun kita berada. Tidak perlu duduk manis di bangku, tapi bisa dilakukan sambil menyuapi si bayi, sambil menemaninya bermain atau di sela sela waktu senggang yang saya miliki. Saat terbersit pertanyaan di otak saya, saat itu juga saya belajar, mencari melalui fasilitas internet di laptop maupun telepon genggam yang hampir setiap saat ada di genggaman saya. Dari internet juga saya belajar bagaimana menjadi istri yang baik, ibu yang baik dan hamba yang baik.
3. Dokter anak dan Dokter Spesialis Pribadi .
Seperti pengalaman ibu ibu lainnya yang memiliki anak balita, anak saya pun rentan terserang berbagai penyakit,mulai dari sekedar batuk pilek, demam, diare hingga kecelakaan seperti jatuh dari tempat tidur, kecengklak dan lain sebagainya. Tentunya setiap ibu pasti bingung dan panik menghadapi kondisi semacam itu, tapi kepada ‘dokter internet’ saya bertanya apa saja yang berkaitan dengan kesehatan, belajar mengenali penyakit dari gejala yang ditimbulkan, mengetahui pertolongan pertama yang harus dilakukan, pencegahan agar tidak berulang, mencari alamat dokter yang kompeten hingga mencari second opinion setelah mendapat vonis penyakit yang diderita dari dokter di klinik.
Pengalaman saya belum lama ini, anak saya divonis TB paru paru oleh satu DSA dan harus minum obat yang banyak efek sampingnya selama 6 bulan, tapi berkat internet, saya tahu bahwa gejala yang diderita anak saya tidak sesuai dengan penyakit yang divoniskan tersebut, lalu dari internet pula saya mengetahui nama dokter spesialis anak sub spesialis paru anak yang bagus di salah satu rumah sakit ternama, lalu saya mendatanginya untuk mencari kepastian dan darinya saya diberitahu bahwa anak saya hanya alergi dan bukan TB Paru. Andai tidak ada internet, mungkin saya percaya saja pada pendapat dokter pertama dan mencekoki anak saya dengan obat yang pada hakikatnya adalah racun.
4. Sarana Kerja
Sambil mengurus anak, memperhatikan tumbuh kembangnya, mendidik dan menemaninya, saya juga tetap bisa ngantor, tapi kali ini cukup di rumah. disinilah internet berperan penting dalam pekerjaan saya. Saya menerima berkas berkas pekerjaan yang dikirimkan melalui email atau via telpon. Lalu saya mengerjakannya di sela sela waktu senggang kemudian mengirimkan hasilnya via email juga atau dititip via suami yang kantornya di perusahaan yang sama. Ke kantor cukup dua minggu sekali jika diperlukan atau untuk mengambil penghasilan. (hehe lumayan anak tetap terurus dan penghasilan juga dapat, biaya transportasi juga berkurang tentunya)
5. Media silaturahmi, tempat curhat, fashion stylish, gadget consultant dan alat belanja
Dengan internet, meski di rumah, saya tetap bisa bergaul dengan teman teman melalui facebook, twitter dll, jika ingin mencurahkan isi hati atau mengungkapkan ide, tinggal menulis di blog. Selain itu saya tetap bisa gaul mengetahui trend fashion mode terbaru, mengetahui trend tehlonologi terbaru, mencari tau harga suatu barang dan berbelanja secara online, sehingga meski di rumah, saya tetap tidak kumuh dan ketinggalan jaman.
Salah satu toko online terlengkap langganan saya untuk masalah gadget adalah
www.bhinneka.com . Sebelumnya saya dan suami biasa belanja keperluan gadget seperti computer, laptop, Printer, Flash Disk, Handphone dan lain lain di Mangga Dua, tapi sejak disarankan oleh teman divisi IT di kantor untuk berbelanja di bhineka.com, saya tidak lagi perlu repot bermacet macet ria ke Jakarta. Cukup cek harga secara online, lalu datang ke tokonya di cibubur junction (dekat rumah) atau via telpon saja dan tunggu diantar.
Jika mencari barang yang langka juga bisa pesan, selain itu yang paling penting harganya sama saja dengan mangga dua, tidak perlu menghabiskan energi dan biaya transportasi serta tentunya tidak perlu repot repot menawar, semua bisa dilakukan di rumah saja tanpa menghabiskan banyak waktu.
Begitulah gambaran betapa internet penting bagi seorang ibu rumah tangga seperti saya sekalipun, jadi, masih bertanya pentingkah internet bagi ibu rumahan??
sumber gambar : www.google.com