Monday 31 January 2011

Rahma dan Rahmi

hiks, ketawa ketiwi sendiri gara gara lagi iseng2 BWan eh nemu tulisan jadul ini di blog seorang sahabat, sehubungan ini tentang 'aquh', jadi ada baiknya diamankan disini juga... :


Rahma dan Rahmi


Namanya kaya anak kembar ya? iya kembar, tapi beda ayah beda ibu. Hehe....

Aku kenal dan deket sama rahma sekitar akhir tahun 2004, pertama kali masuk kerja waktu masih langsing dulu.. ho hoho! sebelumnya udah kenal sih, rahma kan kaka kelas waktu kuliah dulu. Dulu adiknya rahma sempet jadi asisten dosen dan ngajarin aku kelas speaking, pernah beberapa kali ketemu sama rahma, kesan pertama dan seterusnya, JUTEK! He he he 

Semenjak bergabung dengan kantor yang dulu, kita jadi dekeet banget. Sebenenya deket kepaksa kayanya karna gak ada lagi temen cewe di kantor. he hehe he ! kemana mana selalu bareng, pake baju pun kadang kembaran, rahma juga banyak ajarin aku hal hal yang buat aku adalah hal baru, thank you sis, luv you so much!


Pokonya kita selalu dalam situasi yang sama, kaya waktu jamannya aku harus memilih satu diantara para kumbang kumbang gombal itu, dengan saran sarannya aku bisa memilih teman hidup terbaiku dan dengan lapang meninggalkan si mas londo itu, padahal pada saat itu juga rahma harus berjuang meyakinkan hatinya untuk menerima sosok fatamorgana itu dalam kehidupannya. 


Saat rahma harus berjuang untuk operasi apendix dan menahan sakit pasca operasi, aku harus berjuang juga melawan kebosanan dan kekacau balauan dikantor tanpa dirinya. Ugh ingatanku jadi melayang layang ke jaman dulu, jaman kita dulu tanpa urusan rumah tangga, jaman gak pusing mikirin harga susu yang terus naik, jamannya buang buang duit untu hal hal yang gak penting, jaman yang kita harus terbiasa bersahabat dengan kernet bis... oh indahnya jaman ngebujang....!


Sampai saatnya kita menyusun rencana pernikahan yang sengaja kita susun supaya gak mengganggu kegiatan dikantor dan bisa enjoy dengan masa honey moon. Eh tapii.... rahma gangguin honeymoon aku dulu dan pengen ikut ikut segala kepuncak, bukan honeymoon tapi malah piknik se ER TE. 


Pada saat saat berat aku hamil syauqi dan sudah merasa gak nyaman dengan pekerjaan yang terlalu berat, rahma rela aku tinggalin pindah ke kantor baru, sementara SPDnya di tolak oleh pak bos. Padahal dia masih dalam masa masa honey moon. 


Setiap sore tiga tahun yang lalu, pasti ada sms masuk cuma untuk nanyain resep rendang telor, atau bumbu sayur asem. Tapi sekarang sudah ahli bikin empal, tapi kemaren sore masih sempet nanyain bumbu sop iga... he!


Saat aku masih dalam efek obat bius, pertama kali aku sadar dia orang yang pertama aku telpon, bukan mertuaku.. heheh maaf ya umi! Besoknya susah payah dia datang tengokin aku dan syauqi padahal seharusnya dia bed rest total karena azka yang waktu itu masih didalem perutnya begitu lemah. 


Tapi ketika waktu melahirkan azka, naluriku sebagai teman begitu kuatnya, bahkan aku hafal nama dokter kandungan yang biasa memeriksanya tiap bulan, dan aku bisa tau kalo waktu melahirkannya akan tiba sebelum kita sampai dirumah sakit bogor, padahal aku sendiri gak ngalamin kontraksi seperti itu, hu hu hu 


Selain itu kita juga punya banyak kesamaan, sama sama takut ke dokter gigi, sama sama punya suami yang buaik buanget, sama sama sayang anak, sama sama suka buang buang duit gak puguh, he he ya kan ma? 


Tapi... aku belum berhasil ngomporin rahma tuk suka baking, padahal udah dimodalin mixer, loyang, bahkan ulangtahunnya yang kemaren kita patungan beli oven. tapi teuteup... gak ngepek! 
Mudah mudahan peralatan sulam pita yang kita beli kemaren berhasil tuh menghidupkan sisi kewanitaannya, heh eh he, Peace!!! 

Buat rahma, tengkyu ya for ol of the kindness, for ol of your best smile, thanks for this lovely friendship. Hope we are always in friend forever.....
READ MORE - Rahma dan Rahmi

Isi = Kosong

Ternyata
Kosong  = Isi........
Isi   =  Kosong......
Keberadaan adalah kehilangan
Kehadiran adalah kehampaan
Ach... aku tak mengerti... 
Mengapa semua jadi terbalik begini...?
Aku tak pernah merasakan sepi begitu mencekam sebelum kehadiranmu dalam hidupku..
Aku tak pernah merasakan kehampaan menyiksaku begitu perih dalam denting keramaian..
Mengapa aku malah merasakan sesuatu yang kurang saat sesuatu bertambah dalam diriku..?
Lalu dari kamus mana aku harus memaknai arti semua ini..?
Ach... aku sama sekali tak mengerti..
Rasa ini.. memang sulit ku mengerti...
READ MORE - Isi = Kosong

Sunday 30 January 2011

Satpol PePe, Bukan Solusi

Ini hanya sebuah jeritan hati yang perih melihat kondisi sosial bangsa ini.. mohon maaf jika ada yang tidak berkenan or tidak sependapat....

Siapa yang mau jadi orang susah? anda mau? sepertinya tak satupun orang punya cita cita ingin jadi anak jalanan, pengamen, peminta minta, menjadi orang pinggiran/kolong jembatan yang merusak pemandangan ibukota dan menjadi pedagang emperan kaki lima.

Tapi itulah potret bangsa ini, negara yang terlihat begitu kumuh, miskin, tidak higienis dan balatakan (berantakan;sunda).

Tapi apakah solusi semua kondisi diatas adalah dengan Satpol PP?

Izinkan saya mengatakan tidak! karena gambaran yang kita lihat adalah cerminan kondisi negara kita sendiri. Negara yang rakyatnya susah, susah hidup, susah mendapatkan pendidikan yang layak, susah mencari lapangan pekerjaan dan lain lain. Alhasil, rakyat menciptakan jalannya sendiri untuk bertahan hidup. Ada anak anak yang menjadi pengamen jalanan demi membantu orang tua  miskin yang tidak sanggup mencari cara yang lebih terhormat untuk menghilangkan rasa laparnya. ada yang tidak punya modal besar untuk menyewa kios di pasar, lalu menggelar dagangan ala kadarnya di pinggiran jalan agar masih bisa mendapatkan sesuap nasi untuk dimakan hari itu. ada yang meminta minta untuk sekedar dapat bertahan melanjutkan hidup dan lain sebagainya.

Negara sebaiknya menghitung tingkat kesejahteraan negeri ini dengan melihat potret yang terjadi di jalanan. bukan dengan hitungan angka angka belaka yang jumlahnya setiap tahun meningkat, padahal kenyataannya rakyat miskin di jalanan semakin bertambah bukan berkurang.

Maka jika tidak mau bangsa ini terlihat kumuh oleh mereka yang dianggap mengganggu ketertiban dan keindahan tatanan lay out bangsa ini, ciptakanlah kesejahteraan rakyat, permudah mereka mengenyam pendidikan untuk bekal hidupnya, permudah mereka mendapatkan lapangan pekerjaan dan lain lain. bukan dengan Satpol Pepe yang hanya menambah jeritan rakyat, tangisan orang orang susah, kesedihan mereka yang kehilangan modal hidup yang segitu gitunya dan cara bertahan hidup yang hanya mampu mereka lakukan.

Semoga kelak bangsa ini menjadi bangsa yang benar benar sejahtera, kesejahteraan yang dapat kita saksikan dengan mata telanjang, bukan hanya dengan angka angka peningkatan yang tidak terbukti. amin.
READ MORE - Satpol PePe, Bukan Solusi

Thursday 27 January 2011

sahabat yang hilang

Dulu kita sahabat
Teman begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari

Dulu kita sahabat
Berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu

Kini kita berjalan berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karena sesuatu dst...........

Yah.. lagu itu memang cocok sekali dipakai sebagai soundrack dalam balada kisah persahabatanku yang lenyap dimakan waktu.

Aku bertemu dengannya sewaktu SMA, Allah telah mentakdirkan kami duduk sebangku di kelas 1.2, di meja paling depan deret bangku kedua dari kiri, tepat di depan bangku guru yang paling tidak diminati kawan kawan lainnya.

Berbeda denganku, ia adalah lulusan sebuah pondok pesantren (ketika SMP), lalu melanjutkan ke SMA (tepatnya MAN) tempat kami bertemu, sedangkan aku justru masuk sekolah itu untuk dapat merasakan rasanya menjadi seorang santri, aku ingin belajar menjadi pribadi yang mandiri tanpa orang tua dan tentunya ingin menimba ilmu agama untuk bekal hidupku kelak.(ia tidak masuk pesantrennya hanya MAN nya saja karena rumahnya dekat sekolah)

Aku dan dia, sama sama berasal dari keluarga tidak mampu, itulah awal yang membuat persahabatan kami semakin erat, kerasnya kehidupan, sulitnya perjuangan dan berbagai problematika hidup yang sama sama kami rasakan membuat kami dapat memahami satu sama lain.

ia anak yang pintar, itu juga yang membuatku senang berada di sisinya. semangat meraih prestasi yang dimilikinya setiap hari memompaku untuk dapat menyainginya. di kelas itu aku dan dia selalu bergantian berada di urutan lima teratas. kami memang bersaing, tapi kami juga bersahabat, kami saling membantu dan mendukung. berlomba meraih peringkat yang lebih tinggi tapi tidak pernah iri ketika salah satu diantara kami lebih unggul. terbukti di kelas satu, aku dua kali mendapat peringkat ke 2, dan dia di bawah aku. tapi ia tidak pernah memusuhiku atau berhenti menjadi sahabatku

Fancy, bukan nama sebenarnya, tapi ia selalu memakai nama itu disetiap hasil karyanya sebagai pengganti namanya, meski aku jg tak pernah tau alasannya.
adalah seorang remaja putri dengan postur tubuh yang mungil, kulitnya putih, matanya tajam dan bulu matanya hitam lentik. ia bersahaja, periang dan memiliki semangat tinggi dalam melakukan segala hal. ia mengajariku banyak hal tentang 'bagaimana hidup di pesantren' dan membagi kepadaku segala suka dan duka kisah hidupnya. aku mengenalnya begitu dalam, tentang dirinya, juga keluarganya. begitu juga ia terhadapku. aku begitu menyayanginya, membanggakannya dan mencintainya. hidupku dipenuhi dengan banyak sekali prinsip prinsip yang ditularkannya. aku begitu terobsesi olehnya, kemana saja selalu bersamanya seolah olah hanya dia lah teman yang dapat memahamiku.

ia senang menggambar, setiap hari ia selalu mencoret2 bukunya dengan lukisan lukisan hasil karyanya, dan itu tertular padaku, aku mulai mengikutinya, mencoba dan akhirnya bisa. 
kami sering menggambar dan menulis bersama di sela sela jam kosong. Gambar2, vignet dan hasil tulisan karya kami sering sekali menghiasi mading sekolah. aku masih ingat waktu itu ia menulis sebuah kaligrafi cantik di mading berisi pepatah tentang 'cintailah orang yang kau cintai sederhana saja karena boleh jadi ia akan menjadi orang yang kau benci di kemudian hari' . aku amat menyukai karya itu, tapi aku tidak setuju dengan pepatahnya, karena aku tidak bisa mencintainya dengan sederhana karena aku amat mengaguminya. beberapa orang menyayangkan persahabatanku dengannya tapi aku mengacuhkan, aku selalu membelanya karena aku amat mengenalinya, aku dan dia selalu saling menyemangati setiap waktu.

hiks... aku masih ingat, ia mengajariku membuat buku diary sendiri, (karena kami tak mampu membeli). sisa sisa kertas yang masih kosong, dari buku tulis yang sudah tidak terpakai dikumpulkan lalu dijilid ke tukang fotocopy, lalu jilidnya disampul dengan sampul dari lembaran majalah bekas yang ada gambarnya. (karikatur cerpen).  aku dan dia punya buku diari yang sama sama terbuat dari buku bekas(sampai saat ini masih ada). tulisannya banyak sekali terdapat dalam buku ku, begitu juga tulisanku. disana kami menuliskan kisah tentang hidup kita, menggambar karya karya kita yang mencerminkan diri kita, dan menulis lirik lirik lagu yang kami sukai. kami selalu saling belajar, ia banyak sekali mengajariku lagu lagu barat yang sedang hits, salah satunya lagu 'word' yang dibawakan oleh boyzone. ia mengajariku bagaimana menyanyikannya karena di pesantren aku tidak diizinkan untuk menonton televisi.

hmm, hari hari yang indah itu ternyata harus berakhir. aku tidak lagi dapat bersamanya selalu ,karena di kelas dua aku ditempatkan di kelas 2.1 sedangkan dia di kelas 2.4.
Aku dan dia sama sama merasa begitu kehilangan. meski kami masih bisa bertemu di jam istirahat.. tapi sayang sekali karena waktu nya begitu terbatas. di kelas itu .. aku berteman dengan banyak orang. tapi aku tidak bisa menemukan seseorang yang bisa sehati seperti ia. 
***
suatu hari aku dipanggil kepala sekolah ke ruangannya, guru kelasku bilang, 'kamu fikir fikir saja apa kesalahanmu kenapa tiba tiba dipanggil beliau". aku melangkah dengan goyahnya, berharap prasangka ku salah. karena kesalahan satu satunya yang kumiliki saat itu adalah karena sudah 3 bulan belum bayaran SPP dan pelunasan biaya DSP, Huft, aku takut sekali jika panggilan itu berarti peringatan atau keputusan DO. aku pasrah, mengetuk pintu ruangannya merelakan apapun yang akan terjadi. dan aku terkejut karena ternyata aku dipanggil karena ada informasi bahwa aku lolos diterima sebagai penerima beasiswa orbit icmi, yayasan ibu aiun habibie dan ia memintaku untuk datang ke kantor orbit di Jakarta beberapa hari kemudian. ya betapa bahagianya menderngar berita itu, padahal aku sudah hampir tidak berharap sejak beberapa bulan lalu aku sudah mengirimkan formulir pengajuan itu berikut fotocopy raport, tapi tidak ada jawaban dan kini jawaban itu datang tepat disaat aku membutuhkannya. tapi dibalik kebahagiaan itu aku juga sedih, karena fancy sahabatku yang senasib denganku tidak mendapatkannya juga, andai saja dia juga lolos kebahagiaan ini akan lebih sempurna. tapi ia tidak marah ia turut bersyukur atas ini dan pada harinya, ia bahkan rela bolos sekolah untuk menmaniku ke jakarta untuk penetapan beasiswa itu. terimakasih sobat, kau selalu ada disaat aku membutuhkan.
***

suatu hari, Abi Halim, wali kelasnya memanggilku, ia berharap agar aku dapat menemui fancy di rumahnya, untuk mendengarkan kisahnya, memberi masukan dan merayunya agar mau masuk sekolah lagi. ya ternyata kurang lebih sudah sebulan ia tidak masuk kelas. aku fikir karena kesibukan kita masing masing jadi jarang ketemu, ternyata ia tidak masuk tanpa meninggalkan jejak kepadaku. 

aku datang ke rumahnya tepat di saat ia membutuhkan seseorang untuk mendengar. ia sedang frustasi karena di tengah kondisi sulit hidupnya itu, ternyata ada seorang wanita lain yang mengaku sebagai istri kedua ayahnya. betapa tidak, ia rela hidup bersusah payah selama ini, berusaha memahami kondisi orang tua dengan tidak neko neko, mensyukuri apapun yang ia miliki dan tidak dimiliki karena ia sadar betul bahwa ia hanya anak dari seorang tukang ojek. dan ternyata tukang ojek itu memiliki orang lain untuk dibiayai juga. ia marah, dan melampiaskan kemarahannya itu dengan tidak mau sekolah. ia depresi berat kala itu, ia sudah membuang semua buku buku pelajarannya dan peralatan sekolah. tapi aku membujuknya, memberinya penjelasan dan mengingatkan ia agar ia tidak lupa dengan semangat2 hidupnya yang telah ia tularkan padaku. dan alhamdulillah smua itu berhasil, esoknya ia hadir di sekolah dan gurunya berterima kasih padaku.
***
hobi kami sama, minat kami sama, kecenderungan kami juga sama, dan persamaan itulah yang membuat kami bertemu lagi di kelas 3, karena kami sama sama mengambil jurusan  'bahasa', meski berkali kali guru guru kami mengarahkan agar kami masuk ipa, tapi kami menolak, kami tidak akan berkembang disana karena minat kami adalah di kelas bahasa. sekali lagi, kami duduk sebangku dan masih di posisi yang sama yaitu tepat di hadapan bangku guru, namun bedanya kali ini lokasinya di ujung paling kanan dekat jendela.
aku bahagia sekali masuk kelas itu, selain karena sesuai keinginanku, tapi juga karena ada dia. prestasiku juga kembali meningkat. setelah di kelas dua aku hanya masuk 10 besar, mungkin selain karena kehilangan penyemangatku, juga karena di kelas 2.1 banyak sekali saingannya karena kelas itu merupakan kelas khusus perkumpulan anak anak berprestasi dari kelas sebelumnya. di kelas ini kembali aku dan dia bersaing memperoleh peringkat 3 besar dan kami berhasil.

tiba saat nya masa masa sma harus kami tinggalkan. kami lulus dan sepakat untuk melanjutkan pendidikan ke sebuah universitas islam negeri di jakarta. sebetulnya aku dapat pmdk Universitas Negeri Jakarta waktu itu, tapi aku tidak mengambilnya karena kesepakatan kami tersebut.

hari itu aku menjemput ia ke rumahnya untuk berangkat ke ciputat mengikuti ujian test masuk kuliah. ia menyambutku bukan dengan senyuman tapi dengan tetesan air mata. ia bilang :

'lo pergi sendiri aja ti (nama panggilanku khusus hanya dia yg menggunakan) gue ga jadi'. 

hati ku hampir saja hancur, mengapa tiba tiba saja ia urungkan sesuatu yang sudah kita rencanakan bersama. dia bilang :
"gue gakan kuliah ti, nyokap bokap ga punya uang tuk biaya kuliah, bahkan untuk ongkos berangkat test masuk universitas hari ini aja mereka ga punya uang'

tidak sobat, kita tidak boleh putus asa di titik ini, kita belum berjuang. kita harus tetap berusaha mencari jalan apapun untuk menggapai impian kita. aku terus terus berusaha meyakinkannya bahwa setiap ada kemauan pasti ada jalan seperti pepatah yang sudah kita hafal betul.

aku masih punya sedikit tabungan dari sisa beasiswaku. aku mendapatkan rp. 60 ribu rupiah setiap bulan dan biaya spp cuma 17 ribu rupiah saat itu, sisanya kugunakan untuk membeli buku pelajaran dan biaya akomodasi selama tinggal di pesantren. tapi masih ada sedikit, dan yang sedikit itu sudah kupakai untuk bayar biaya formulir kuliah untuk aku dan dia karena ortu kami telah pasrah, @80 ribu kalau tidak salah. dan sisa terakhirnya aku ambil kuberikan padanya agar ia bisa berangkat hari ini untuk ikut test. kita mengambil jurusan sastra inggris saat itu.

8 agustus tahun 2000. hari ini kami berangkat ke kampus melihat hasil test kami dengan langkah separuh jiwa.
karena aku dan dia ternyata tetap mendapat keputusan yang sama dari orang tua. yaitu tidak kuliah.

ayahku bilang, tahun ini aku harus istirahat sekolah dulu, ayahku yang hanya seorang guru madrasah tsanawiyah swasta dengan anak 8 itu harus fokus membiayai kakaku yang sedang kuliah di Al Azhar Mesir dan adik adiku yang masih pada sekolah, ayahku bilang tahun depan insyaAllah bisa kuliah, karena ayah akan menabung dulu dr sekarang untuk biaya tahun depan. dan orang tuanya jg mengatakan padanya bahwa mereka tak sanggup membiayai kuliah, mau biaya dari mana wong untuk makan sehari hari aja sulit.

sepanjang jalan kami berandai andai, semoga keajaiban terjadi, agar keinginan kami ini bisa tercapai. kami masih tetap berharap bahwa kami bisa meski kondisi orang tua tidak ada.

sesampainya disana, kami berdua sama sama menemukan nama kami  terpampang di papan pengumuman kelulusan jurusan sastra inggris. 

diantara hiruk pikuk orang orang yang bersorak sorai, bergembira dan bersyukur karena mereka lulus. kami berdua merintih dalam hati, ingin rasanya dapat berteriak sejadi jadinya memaki nasib yang tertulis pada garis tangan kami. pengumuman itu sedikitpun tidak membuat kami bahagia. tapi justru menambah guratan kesedihan yang mendalam di jiwa. mengapa banyak sekali orang yang mampu dalam hal biaya tapi tidak lulus sedangkan kami berdua lulus tapi tidak memiliki biaya.. ??? hidup ini memang sulit kawan..

sebelum pulang kami mampir ke kosan tempat kaka kelas kami yang kuliah disana, menceritakan apa yang terjadi pada kami hari itu. mereka semua menyayangkan peristiwa ini, karena mereka juga tau bagaimana prestasi kami di sekolah. mereka memberi solusi agar kami mendapatkan uang untuk bayar semester pertama yang harus dilunasi di awal, bagaimanapun caranya memohon kepada orang tua kami. untuk mendapatkan uang itu untuk tempat tinggal mereka mengikhlaskan kosan mereka ditempati kami gratis, biar mereka yang bayar. untuk kebutuhan makan sehari hari, mereka akan memberikan kami pekerjaan menjadi guru les privat di lembaga tempat mereka bekerja. dan untuk semester2 berikutnya mereka akan membantu mencarikan beasiswa dr channel2 yang mereka ketahui, oh ya aku jg bisa mengajukan beasiswa ke orbit lagi jika  sudah ada nilai hasil ujian semester. bagai secercah sinar dalam kegelapan, solusi itu membuat kami bangkit bak bangkitnya bunga yang layu disiram air. kami kembali membangun mimpi dan harapan. setidaknya masih ada harapan yang bisa kita perjuangkan.

namun hidup itu tidak mudah, Allah selalu mengajarkan kami untuk berjuang keras dalam hidup ini. bahkan untuk sekedar uang 400 ribu perak, saat itu orang tua kami tidak mampu memberikannya, bak smua mata buta dan setiap telinga orang tuli saat itu, hingga tidak ada satu orangpun berempati mau membantu kesulitan kami dan mendukung impian kami yang menggebu gebu. kami telah mencoba menceritakannya kepada saudara dan kerabat, berharap ada yg bisa membantu, tapi tidak satupun. semua orang yang kita temui berfikiran sama agar kami menunggu tahun depan untuk kuliah. kecuali orang orang yg sama sama tidak punya uang yang mendukung niat kami tersebut tapi apa daya ia tidak bisa membantu. berakhirlah perjuangan itu sampai disini dengan kesimpulan; kami tidak bisa kuliah disana tahun ini.

semangat belajar kami belum patah, keinginan untuk belajar masih menggelora di jiwa, kami tidak bisa menjadi pengangguran tanpa kegiatan. hingga seorang family memberi informasi tentang sekolah bahasa arab gratis di tanah abang jakarta.bukan tempat kuliah lebih tepatnya kursus. aku mengajaknya ikut tes, kami diterima dan mulailah kami sekolah disana tiga kali seminggu, kami berangkat dengan kereta krl dari sini (bogor) bertiga dengan sahabat smp ku. sering sekali kami tidak mampu membeli tiket kereta, dan menggunakan tiket hari sebelumnya ketika petugas meminta untuk menunjukan tiket. hal yang tidak patut untuk ditiru tapi merupakan usaha satu satunya untuk bisa tetap belajar. tapi sayang beberapa bulan berlalu, fancy lagi lagi diterpa masalah ongkos, orang tuanya tak mampu memberi ongkos lagi untuk berangkat kesana lalu ia berhenti. begitu juga sahabat ku yang satu lagi. aku tinggal sendirian..tapi tetap semangat ! atas nama kewajiban menuntut ilmu, apapun yang terjadi aku tetap harus berjuang. 
meski sayang, perjuangan ini sekali lagi harus tumbang oleh perintah orang tua untuk berhenti karena khawatir membiarkan anak perempuannya berjalan sendiri bolak balik bogor jakarta dengan krl yang penuh dengan orang orang  jahat. belum lagi saat itu sedang ramai ramainya kerusuhan menjatuhkan pemerintahan, penjarahan dan perusakan di kota jakarta begitu ramai diekspos di tivi. aku berhenti dengan tangis tersedu lalu menyendiri dalam ruang kamarku untuk meratapinya.

fancy, sejak saat itu aku tak sering  lagi berjumpa denganmu, aku mengisi waktuku dengan menjadi seorang guru TPA di sore hari dan di pagi hari bekerja sbg petugas admin di yayasan mental aritmatika dekat rumahku. lumayan dengan gaji tak seberapa, tapi setidaknya aku bisa tetap belajar, meski hanya belajar komputer otodidak dari buku  panduan yang ada disana.

setahun berlalu, tak perlu menagih janji aku tahu persis kondisi keuangan orang tuanku semakin menyempit. harapan untuk kuliah tahun ini pun sirna. sebagai seorang remaja yg masih labil saat itu yang kumampu hanya pasrah meratapi nasib dan tak tahu apa yang harus dilakukan lagi. rasanya segala upaya telah dilakukan namun takdir berkata lain. 

menemani takdir hidupku yang malang, aku menjalani sisa sia reruntuhan jiwaku ditemani seonggok radio butut, darinya aku belajar banyak hal dan mendengarkan alunan musik yang mampu meredakan kepedihan. suatu hari radio itu menyiarkan berita tentang kuliah gratis yang dibiayai oleh sebuah perusahaan swasta ternama. aku bangkit, mengumpulkan serpihan serpihan semangat yang telah hancur terbakar teriknya takdir. tak pernah melupakan sahabat senasibku, aku beranjak ke rumahnya untuk mengajak, namun ternyata takdirnya lebih indah, ia telah masuk kuliah di universitas islam negeri di bandung. dan kini ia disana. 
sedikit kecewa mengapa ia tak mengabari atau mengajaku, tapi kutepis karena meski ia mengajaku orangtua ku takan mampu membiayainya.

aku mengikuti prosedur tes masuk kuliah gratis yang saat itu ada sekitar 12 tes terdiri dari psikotes, matematika dasar, inggris dasar dan pengetahun umum. dan aku diterima. mulailah aku mengais ilmu disana.
aku semakin jarang bertemu dengannya mengingat kesibukan kita masing masing yang terpisah jarak dan waktu.

kami menjalani kehidupan masing masing yang berbeda, sudah banyak hal tentangnya yang terlewat olehku. 
lulus kuliah aku diterima bekerja di perusahaan yang mensponsori tempat kuliah dan aku menjalani aktifitas ini dengan sebaik baiknya. 

setelah sekian lama tak ada kabarnya, suatu hari ponsel butut pertamaku berdering, fancy di ujung line telpon, aku bahagia sekali setelah sekian lama ia tak menghubungiku, aku berharap ia merindukanku.. ternyata salah, ia bilang ia sedang dalam masalah dan membutuhkanku untuk meminjamkan uang sebesar 800 ribu. uang yang cukup besar untuku saat itu, mengingat gajiku saja cuma sebesar 500 ribu. aku belum menjadi sekretaris saat itu, hanya seorang asisten dari sekretaris. dan gaji itu baru cukup untuk ongkos dan keperluan primer hidupku. aku tak mampu membantunya kala itu. aku sedih... 

entah marah karena aku tak bantu atau gimana, sejak saat itu ia semakin tak pernah menghubungiku. ia tak punya kegiatan seharusnya lebih punya banyak waktu untuk mengunjungiku, tapi itu tidak lagi pernah dilakukannya. 

suatu hari aku menyempatkan diri ke rumahnya dan menginap untuk mencairkan kembali kefakuman komunikasi diantara kita. saat itu aku kaget ketika menemuinya tidak lagi berjilbab. ia membiarkan rambutnya terurai bebas, baju pendek dan bercelana pendek di luar rumah.  hmm apa yang terjadi?? aku tertinggal banyak info tentang kisahnya. ia menjelaskanku apa yang terjadi pada hidupnya, kekerasan, kepedihan dan gelombang gelombang dahsyat hidupnya belum juga berakhir. dan semua itu membuatnya depresi, sepertinya kecewa pada tuhan yang menuliskan garis hidup itu di kedua telapak tangannya. ia bergaul dengan bebasnya, dengan orang orang yg tak layak digauli. ia menceritakan kehancuran dirinya, ia terlalu jauh melangkah, aku tak bisa menceritakan detailnya disini.

hatiku hancur, aku menyesal sejadi jadinya, mengapa aku hanya menunggu kehadirannya selalu, tidak memaksakan diri untuk mendatanginya mencari tahu apa yang terjadi pada dirinya. awalnya aku berfikir ia melupakanku karena telah mendapatkan impiannya, impian kita sebetulnya. tapi ternyata aku baru tahu kalau sekarang ia tak lagi kuliah, kuliah itu sudah lama ia tinggalkan karena faktor biaya, ia tak tau lagi kemana harus mengupayakannya..tapi ternyata aku salah, aku menyalahkan diriku sendiri mengapa tak ada saat ia membutuhkanku, sehingga aku tak mampu memberinya semangat untuk tetap istiqomah. tapi kini sudah terlambat, yang kumampu hanya sedikit memberikan masukan, berharap dan berdoa agar ia kembali... aku ingin sekali selalu berada di sisinya saat ini, agar bisa memantau perkembangan hidupnya tapi aku tidak bisa... aku harus menjalani aktifitasku demi banyak hal. kini ia telah dewasa aku berharap ia dapat menyelesaikan sendiri masalah hidupnya.

aku pulang, dan kembali ia tak memberiku kabar, padahal aku sudah memintanya untuk selalu keep in touch.  

berlanjut tak pernah lagi ada kabar, hingga saat aku memutuskan untuk menikah, aku berharap sekali ia hadir menyaksikan prosesi sakral pernikahanku. aku sendiri mengantarkan undangan itu ke rumahnya, memastikan undangan itu sampai di tangannya, tapi ia tidak di rumah, aku menitipkannya pada ibunya. aku menitipkan uang untuk ongkos nanti, aku tak mau ia tidak bisa hadir karena alasan ongkos.

tapi di hari bahagiaku itu, harapanku punah, sosoknya tak sedikitpun aku temukan, padahal dibanding beribu tamu yang hadir, dia lah orang yang paling aku nantikan. aku ingin ia menyaksikan kebahagiaanku ini.. tapi ia tak ada... 

aku sedikit kecewa, mengapa ia tak mau mengusahakan apapun agar bisa hadir di hari pernikahan sahabatnya. tapi aku berusaha memahami bahwa ia pasti punya alasan sendiri untuk melakukan itu.
aku masih menunggunya, menunggu kabarnya, dan menunggu alasan ketidak hadirannya itu. tapi tak kunjung tiba... 
ia tak pernah lagi menghubungiku, beberapa kali aku ke rumahnya selalu tak ada. pesanku pada keluarganya untuk menghubungiki seolah diabaikannya, ia tak pernah mencariku.

waktu berlalu, kami hidup dengan kehidupan kita masing masing, banyak hal tentangku yang telah ia lewatkan, begitu juga aku.... 
aku masih selalu menunggunya, menunggu seorang sahabat merindukan sahabatnya, tahun tahun berganti tanpa menunggu, setelah sekiaaannnnnnnnnnnnnnn lamaaaaa, tiba2 telpon di meja kerjaku berdering, dari loby operator, katanya seorang wanita bernama fancy dan seorang pria menungguku disana.

aku datang dengan riang, berharap mendapat pelukan rindu dan kejutan sayang dari orang yang selama ini aku harap. benar ia yang menungguku di lobi itu bersama kekasihnya. tapi tidak datang bersama sekarung rindu yang kunanti. ia datang, mengingatku hanya karena ia membutuhkan bantuanku meminjam uang sebesar 500 ribu rupiah. 
aku sedih, mengapa ia hanya datang, hanya mengingatku ketika membutuhkanku. kenapa ia tak pernah lagi ada disaat aku membutuhkannya untuk sekedar berbagi. berbagi kisah tentang hidupku. 
aku kehilangannya... kehilangan ia yang telah sekian lama menjadi bagian penting dari hidupku. ia telah berubah! berubah menjadi sesosok makhluk lain yang tidak kukenali.. 
aku hanya membawa uang 200 ribu di saku bajuku saat itu dan itu kuberikan padanya... 
aku berharap ia berubah dan ada komunikasi lain setelah ini selain mau meminjam uang.
tapi itu tidak pernah terjadi.... 
entah ia marah karena aku tidak dapat mengusahakan pinjaman uang untuknya atau kenapa... 
tapi sejak saat itu ia tak pernah lagi menghubungiku, 
padahal, aku menemukan account fesbuknya, menambahkannya ke daftar teman, ia meng'aprove' permintaan pertemananku, tapi tetap tanpa sepatah kata pun... 

setelah semua yang telah ia perlakukan padaku, aku tak bisa memulai duluan mengirimkan sepatah kata lewat inbox , wall atau pun komentar pada statusnya. aku berharap sekali saja ia duluan menuliskan sekata saja komentar pada status2ku yang pasti ia ketahui. dan aku akan melanjutkan kembali persahabatan ini.. 
tapi ia tidak pernah melakukannya... ia telah melupakanku....menghapus namaku dari kisah hidupnya... 

maaf kan aku...  tapi aku berharap kau tahu bahwa hingga detik ini aku masih bertanya tanya mengapa kau memperlakukan aku seperti itu..  terima kasih atas persahabatan indah yang pernah terjalin. aku tetap berdoa smoga setelah menjauh dariku hidupmu kini bahagia

terakhir,.............
sebuah lagudari abang iwan fals ini kupersembahkan untukmu:

belum ada judul
pernah kita sama sama susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah lelap

Pernah kita sama-sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masing ingatkah kau

Reff:
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara di hati

Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku sobat

Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara di hati
READ MORE - sahabat yang hilang

Tuesday 25 January 2011

sahabat bloofers

sahabat bloofers,
terima kasih atas persahabatan indah ini, aku belum lama mengenal kalian, bertatap muka langsung pun belum (entah akan pernah terjadi atau tidak).

tapi persahabatan ini terasa begitu indah bagiku. aku telah banyak kehilangan sahabat2ku dimasa lalu, dan aku amat bahagia dapat menemukan kalian di sini. aku seolah menemukan ' a many shoulders to cry on' dan 'many ears to listen' , 'voices to support' serta 'hearts to share'.

berikut aku simpan disini data2 kalian agar tidak tercecer dan lebih mudah nanti mencarinya:

Aulia Rahman
http://auraman88.blogspot.com/
http://auraman.wordpress.com/
085668841288
Sigli - Aceh Pidie

Dhenok Habibie
http://barataku.blogspot.com/
Palembang

Sri Agustina
http://ninaagustinasulaiman.blogspot.com/
Bandung

Ika Riksa Utami
http://riksa89.blogspot.com/
085224642781
Jakarta

Doni Zohar
http://areadzoro.blogspot.com/
Bandung
081910697574

Dia Rediana Putra/Qefy
http://qefyalghifari.blogspot.com/
085721757903
London

Yadi "Zico" Mulyadi,
http://balada-cerita.blogspot.com/
Bogor
087870226430

Aan Sopiyan
www.ansopiy.com
0817 435 036
Cimahi

Purnama Jampank
http://menitinafasbaru.blogspot.com/
085624909254
Sarijadi Bandung

Harumi Putri Chayani
http://sayangbundadanayah.blogspot.com/
08568512075
Ciledug - Tangerang

Patmah Wati (fatma)
www.zahrahumairoh.com
081321656218
bandung

fadhli amir (Fadhli)
www.blackbox-botsun.blogspot.com
081342117412
Makassar


Akbar
Jember
083847242533
http://essip.blogspot.com/

irma handayani
http://hafsahaudina.blogspot.com/
http://irma1985.wordpress.com/
tasikmalaya

Jalaluddin El' Qassam
http://kisah2cinta.blogspot.com/
Surabaya
08563210700

Mridwan Purnomo
http://laranta.blogspot.com/,

Chaca Akira
http://chacaazzahra.blogspot.com/
085722450762
bandung

Huwayna Hafizhotunniswah
http://hariansizhonniwa.blogspot.com/
http://winaimagineworld.blogspot.com/
Surabaya

Dea Sunarwan
http://zonakebaikan.blogspot.com/
0817211573
Bandung

Aldila ratna chamelia
http://curcoldila.blogspot.com/
Palembang

Kireihana
http://www.hanyakireihana.blogspot.com/
Makasar

Indra
http://bukan-chapunx23b.blogspot.com/ (bahasa indo)
http://biasanetwork.com/ (bahasa inggris)
Surabaya

Lathifah Ratih
http://ratihabdulrazak.blogspot.com/
Makassar
087840393672

Zulham A Hafid
http://www.zulhamhafid.com/
Palopo - Sulawesi Selatan
081342350532 / 0471 333904


Awaluddin Jamal
http://putrasawerigading.blogspot.com/
081355523401
Bandung - Jawa Barat

Linda Langit Fahirah
www.langitcantik.multiply.com
081337285705
bandung

Narnee Mogilla Narnee
Jakarta
085780452276
http://narnee-mogilla.blogspot.com/

Lathifa Aisyah Anis L~chan
http://catatanharianl-chan.blogspot.com/

Muhammad Zainal Abidin
http://meetabied.wordpress.com/
Luwu Utara, SulSel

Siti Nur Rahmah /Noerachma
http://noerachma.blogspot.com/
http://azkasavir.blogspot.com/
08170043057
Bogor

Latifah Ratih
http://ratihabdulrazak.blogspot.com/
085242938535
Makassar-Sulawesi Selatan

Hans Brownsound 
http://hansbrownsound.blogspot.com/ 
Makassar-Sulawesi Selatan

Andy Ahmad Fairussalam
 http://www.andyonline.net/ 

http://annandy.wordpress.com/ 
085624448182
Indramayu



maaf kalau ada yg kelewat, silahkan ingatkan di kotak komentar.
tks
READ MORE - sahabat bloofers

Monday 24 January 2011

apa lagi yang sehat untuk dimakan anaku..?



Sebagai seorang ibu, tentunya aku berkewajiban untuk memberikan yang terbaik untuk keluargaku terutama anak. Apapun yang terbaik seperti contoh yang baik, pendidikan yang baik dan tentunya makanan yang baik.

Makanan yang baik yang dikonsumsi anaku tentunya akan menjadi bekal utama untuk kehidupannya di kemudian hari. Jika hari ini aku tidak memberinya makanan yang sehat dengan kandungan nutrisi yang cukup sesuai kebutuhannya, maka itu sama artinya dengan membiarkannya berpotensi hidup dengan berbagai penyakit di masa depannya.

Apalagi jika makanan  yang kuberikan hari ini adalah makanan yang mengandung racun atau tidak sehat. itu sama artinya dengan membiarkan ia hidup dalam berbagai ancaman diantaranya adalah ancaman menjadi anak yang tidak berprestasi  karena sakit sakitan jadi sering tidak masuk sekolah. Akibatnya bisa membuat sang anak kehilangan kepercayaan dirinya, dikucilkan dari lingkungannya baik karena prestasinya maupun karena lingkungan takut tertular oleh berbagai penyakit yang di deritanya, kemudian masa depannya jg terancam karena dengan kondisi tersebut ia akan sulit melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, kemudian sulit mencari kerja, kemudian mengalami kesulitan hidup (mencari nafkah), bertambahlah kemiskinan di negeri ini dan jg penderitaan karena berbagai penyakit tentunya.

Yah.. mengerikan memang... efek dari sekedar makanan tidak sehat yang dikonsumsi anak kita. Karenanya bagaimanapun caranya (dg cara yg halal pastinya) aku berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk di konsumsinya.

Tapiiiii... makanan yang sehat ternyata susah didapat.
kenapa?
simak beberapa jenis makanan sehat berikut:


a. Kedelai
kedelai adalah makanan yang mengandung betakaroten ini banyak sekali manfaatnya bagi tubuh. dengan kandungan berbagai macam vitamin dan mineral yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. sehingga ada pendapat yang mengatakan kalau anaknya mau pinter harus diberi banyak makanan yang mengandung kedelai.
kedelai sangat baik untuk dikonsumsi oleh anak anak dan ibu hamil baik dalam bentuk kedelai utuh maupun kedelai olahan seperti tempe, tahu, susu kedelai dll.
namun ternyata...
SUSU KEDELAI dibuat dengan kandungan bahan kaporit!
sebuah program berita di salah satu televisi swasta beberapa hari lalu  mengikuti jejak para penjual susu kedelai di rumah produksinya, dan ditemukan bahwa susu kedelai dibuat dengan menggunakan suatu bahan berbahaya yaitu kaporit yang bertujuan untuk mengawetkan susu kedelai yang harusnya basi dalam kurun waktu 1 hari menjadi 4 hari. kaporit yang biasa digunakan untuk membersihkan kolam renang itu lho. kaporit yang biasa saya pake untuk membersihkan teras rumah yang sudah berlumut. sekali disiram dengan kaporit, beberapa saat kemudian lumut2 tersebut mengelupas dan lantai menjadi bersih mengkilap. gak kebayang ternyata zat berbahaya yang bisa merusak jaringan sel dan menyebabkan kerusakan pada paru paru itu dikonsumsi anak kita dari dalam segelas susu kedelai yang kita belikan agar ia sehat!

TAHU yang kita makan sehari hari mengandung formalin
mengenai formalin yang akhir2 ini sedang marak, smua orang pasti sudah tau lah bagaimana bahayanya bagi tubuh kita.
dan ternyata
TEMPE yang juga merupakan makanan favorit orang indonesia dibuat dengan menggunakan air sungai ciliwung yang menjijikan
bayangkan air sungai ciliwung yang mengalir di ibukota jakarta yang sesak ini adalah air yang sudah amat tercemar, baik oleh sampah2 yang menumpuk yang tak lagi bisa dikendalikan hingga selalu menyebabkan banjir maupun oleh limbah pabrik2 yang ada di sekitarnya. kita semua pasti tau bagaimana warnanya air sungai ciliwung yang penuh sampah dan digunakan orang untuk membuang kotoran (buang air) juga. dan air itulah yang digunakan oleh para pembuat tempe nakal untuk membuat tempe yang kita konsumsi.

b. Ikan
makanan sehat lainnya yang baik untuk dikonsumsi anak kita adalah ikan. ikan yang dikenal mengandung asam lemak omega 3, vitamin dan mineral ini selain baik untuk perkembangan otak juga adalah makanan yang tidak memicu tingginya tingkat kolesterol, malah justru merupakan makanan sehat yang bisa menurunkan kolesterol, berlawanan dengan makanan berprotein lain yang biasa kita konsumsi seperti telur, ayam dan daging.
namun lagi lagi ternyata para penjual ikan curang di TPI (Tempat Pelelangan Ikan), merendam ikan ikan yang kita harapkan sebagai makanan paling sehat ini dengan zat zat yang berbahaya bagi kesehatan.seperti:
agar sisik ikan terlihat tetap segar (tidak layu)  ikan disiram dengan air pemutih pakaian (b**klin)
dan
agar warna insang ikan yg menunjukkan segar tidaknya sebuah ikan ternyata diberi bahan pewarna pakaian yang juga berbahaya bagi kesehatan.

c.Ayam
untuk memenuhi kebutuhan kalorinya, aku harus memberi ayam dalam makanan sehari hari anaku, tapi sekali lagi sayang sungguh sayang. ternyata banyak sekali ayam yang terjangkit virus H5N1 atau Flu Burung yang jika dikonsumsi bisa tertular ke pemakannya dan bisa menyebabkan kematian. lalu siapa yang jamin bahwa ayam yang sampai di meja makan kita bukanlah ayam yang terjangkit flu burung..?
belum lagi ayam tiren (mati kemaren) yang dijual para penjual nakal yang rakus akan keuntungan semata.. nah loo! mana ayam tiren jg dijual menjadi ayam fried chicken kesukaan anak anak kita lagi!
c.Daging Sapi
alternatif makanan berprotein ini juga ternyata banyak dilakukan kecurangan, misalnya sapi gelonggongan yang tersebar dimana mana, sapi gelonggongan adalah sapi yang sebelum disembelih dicekoki air sebanyak banyaknya agar si sapi menjadi berat timbangannya. kandungan air yang banyak itu menyebabkan mikro organisme mudah berkembang, selain itu banyak sapi mati sebelum dipotong karena proses gelonggongan tersebut. belum lagi sapi sapi impor yang masuk ke negeri kita ternyata mengandung antraks. hmmm... cape deeh.
d. Sayuran
setelah, kedelai, ikan, ayam dan sapi diperlakukan tidak senonoh oleh para penjualnya. alternatif makanan sehat untuk anak kita ternyata tinggal sayuran. zat hijau dalam sayuran baik sekali untuk kesehatan. anti kolesterol juga tentunya. tapi ternyata... para petani menyiram sayuran yang mereka tanam dengan pestisida, dan pestisida itu menetap dalam daun daun sayuran hijau, dan termakan oleh kita dan anak anak kita. padahaaal pestisida berbahaya sekali karena bisa menyebabkan alergi, peradangan,dan gata-gatal pada kulit serta empengaruhi kerja otak dan syaraf (jadi lemoot). gimana mau pinter coba anak kita..??

dan maaaasih banyak lagi penyelewengan terhadap bahan makanan kita ulah para pemburu materi demi keuntungan semata, tanpa memikirkan masa depan anak bangsa. padahal bisa jadi konsumennya anak mereka sendiri iyakaaaanannn??? kalo semua ditulis disini, waduh, para pembaca bisa cape bacanya, harus bawa kopi plus cemilan  bacanya, blom lagi nandain sampe mana yang udah dibaca karena besoknya harus ngelanjutin lagi karena belom selesai.


huft... jadi mau dikasih makan apa lagi coba anak kita supaya sehat? 
makan kedelai, kena kaporit,
makan ikan kena pemutih pakean
makan ayam kena flu burung
makan daging kena antraks
makan sayur kena pestisida
blom lagi ...
makan buah kena lilin pengawet
makan nasi ajah, berasnya kena pemutih dan pengharum spy bau2 beras cianjur gituh. hmm
apalagi kalo makan ciki2an dan mie instan yang udah jelas banyak msg, pewarna dan pengawet.
susu formula bayi aja tuh mengandung melamin, eh mau di vaksin, suntikan imunisasinya mengandung minyak babi. hmmmm... 

bingung kan ?? begitulah susahnya jadi seorang ibu.
tolong pak pemerintah dan pihak yang berwenang ... bantu kami para ibu untuk menyajikan makanan yang sehat buat anak kita. demi masa depan bangsa loooh. dan demi menciptakan rakyat yang sehat dan tidak sakit sakitan tentunya mengurangi biaya pengobatan yang bisa meningkatkan kesejahteraan bangsa loh pak!


mbok kalo sudah liat di tivi banyak penyelewengan terhadap bahan makanan itu ya ditindak, jangan dibiarkan meraja lela apalagi malah bikin yang nonton ikut meniru. karena tidak ada tindakan tentunya.
ya kalo bisa sih bikin badan khusus di setiap pasar untuk memastikan bahwa makanan yang mereka jual tidak berbahaya bagi kesehatan kita. itu berguna untuk sampeyan juga lho pak, sampean jg konsumen makanan toh..??? 
wassalam.

READ MORE - apa lagi yang sehat untuk dimakan anaku..?

Sunday 23 January 2011

Payung Merah Hati, Saksi Bisu Kebodohanku



Pagi itu langit muram..
Awan terlihat berkaca kaca, redup dan menghitam. Tiada lagi sinar cerah menerobos masuk ke kamarku ketika gorden jendela ku buka.

“Andai saja hari ini tidak ada ujian di kampus, pasti sudah kutarik selimut lagi melanjutkan nikmatnya tidur” (lirihku)

Aku segera bergegas ke kamar mandi, menjalani rutinitas pagi seperti biasanya, kembali ke kamar dan berkemas mempersiapkan buku buku dan peralatan yang harus ku bawa hari ini. Semua telah siap di dalam tas coklat kesayanganku.

“Maaa, ini payungnya ketinggalan, kayaknya sebentar lagi mau ujan lho”

suara ibuku setengah teriak, sambil menghampiriku yang tengah membuka pintu pagar beranjak keluar. Membawakanku sebuah payung lipat berwarna merah hati, warna favoritku. Hampir saja payung ini tertinggal, padahal setiap hari ia selalu setia bersamaku.

Akhir akhir ini cuaca memang tak menentu, hampir setiap hari hujan turun tak perduli pagi, siang ataupun malam.

Selang beberapa saat, sampailah aku di sebuah halte bus yang sudah sangat tak asing bagiku, hampir setiap hari aku berada disana, menunggu bus ke arah kampus yang hanya lewat setiap 20 menit sekali. Sebuah halte yang tak terurus, atapnya hilang entah dicuri tukang besi tua atau terbang ditiup angin. Tapi lumayanlah karena masih ada tempat duduk panjang untuk beristirahat sambil menunggu bus datang meski kondisinya sudah tak layak dan penuh coretan tangan tangan jahil.

Aku duduk disana sambil mengotak ngatik telepon genggam, meng’update’ status Fesbuk sekedar mengisi waktu sambil sesekali mengecek apakah bus telah datang.

Lima menit kemudian….
seorang pria kira kira usianya 40 tahunan datang dan duduk tepat di samping kiriku. Ups aku tak tahan mencium bau parfumnya yang terlalu menyengat, bagiku bukannya wangi tapi malah membuatku muak.

“Pagi mbak? Mau kemana?” Ia mulai menyapaku

“Ke depok, bapak mau kemana jawabku

“nunggu mikrolet 06A mbak, mau ke rumah sodara. kerja mbak? Tambahnya

“enggak pak, mau ke kampus” jawabku

oo, kuliah dimana?” 

dll dll

Bapak bapak itu terus terusan menghujaniku dengan berbagai pertanyaan dimulai dari pertenyaan tentang kuliah, rumah, jumlah keluarga, hingga tentang baju yang ku pakai…

Awal awal aku menghargai sikapnya yang ramah berusaha mencairkan suasana, tapi lama kelamaan aku mulai jengah, mulailah aku menaruh curiga mengapa ia begitu SKSD (sok kenal sok dekat) kepadaku… aku mulai risih berada di sisinya, sepertinya ia terlalu mau tau urusanku.

“Jangan jangan ia orang jahat yang berusaha menghipnotisku seperti yang kulihat diberita berita tivi akhir akhir ini atau bisa jadi ia pria hidung belang yang mencoba mendekatiku” lirihku dalam hati

Aku semakin cemas dan kaget ketika tiba tiba saja aku menyadari bahwa ia sedang menggenggam sebuah payung lipat merah hati. ups... !

‘wah jangan jangan dia benar benar orang jahat, buktinya ko bisa bisanya aku tidak sadar kalau payungku itu sudah berpindah tangan”

aku segera mengecek isi tasku, syukurlah dompet dan hp msh berada di tempatnya.

“maaf payungnya!” 
aku berusaha bersikap sopan ketika serentak tanganku mengambil kembali payung itu dari tangannya, masih berusaha bersikap manis padahal hatiku sudah lumayan jengkel. Ia hanya tersenyum sambil menyerahkan payung itu ke tanganku.

Hujan tiba tiba saja turun dengan derasnya….
Aku segera berdiri dan membuka payung di tanganku, melindungi diri, pakaian dan tasku agar tidak basah sambil berharap bus ku segera datang.

Tanpa sepatah katapun, pria itu sontak mengikuti berdiri tepat di sampingku mengambil bagian untuk dapat melindungi diri dari payung yang ku genggam…

Aku mulai gerah, kekesalanku bertambah lagi.

“Pria tua ini benar benar tidak tau sopan santun, untuk ukuran orang seusianya seharusnya ia tau persis bagaimana caranya meminta izin untuk ikut dalam payungku, tapi ia hanya tersenyum tanpa sepatah katapun” geramku dalam hati

Sebuah mikrolet no 06A lewat di depan kami, tapi si Bapak itu tidak menyetopnya. Mungkin ia lengah fikirku.

Beberapa saat kemudian,
mikrolet 06A yang lain berhenti menurunkan penumpang di halte tempat kami berdiri, tapi si Bapak tidak juga masuk ke dalamnya. aneh...

Aku berusaha mengingatkannya dengan menatap wajahnya, berharap ia segera naik, tapi ia hanya tersenyum kepadaku.

Kegeramanku mulai memuncak, kesabaranku hampir habis, dari tadi aku sudah berusaha bersikap manis tapi sepertinya kali ini tidak lagi dapat dipendam. sedikit demi sedikit payung sengaja ku geser ke arahku, kubiarkan air hujan jatuh di satu sisi pakaiannya. aku ingin tau reaksinya, jika ia marah aku akan balik tanya apakah ia telah meminta izin untuk berteduh di payungku. Namun ternyata ia tidak marah, lagi lagi hanya tersenyum kepadaku.

“sepertinya pria ini berusaha mencari kesempatan untuk berdekatan denganku, memanfaatkan suasana hujan dan pura pura berteduh di payungku. aku tidak akan membiarkannya! Dasar pria hidung belang! Kita lihat saja selanjutnya. Kalau sekali lagi mikrolet itu datang tapi dia tidak naik jg, aku akan beri dia pelajaran” ancamku masih dalam hati.

Aku menunggu nunggu saatnya mikrolet itu lewat. Mencari alasan terakhir untuk marah. Tapi ternyata....... yang datang adalah bus menuju depok yang telah lama ku tunggu.

Huh gagal deh memberi dia pelajaran, tapi tak apa lah setidaknya aku selamat karena bisa segera pergi meninggalkannya.

“Lega… Akhirnya aku bisa beranjak dari tempat ini. Rasakan kau akan basah kehujanan nanti jika payung ini kubawa” gumamku bahagia di dalam hati

Aku melambaikan tangan pada busku dengan riang. Bus pun berhenti tepat saat aku berada di pintunya yang mulai terbuka.

Saat kaki kananku melangkah ke dalam bus, sebuah suara mengejutkanku:

“kalau sudah tidak dipakai lagi, biar payungnya saya bawa pulang mbak, kebetulan mikrolet saya sudah ada tepat di belakang bus ini”

Aku sudah sangat siap dengan perkataan dan makian yang akan aku sampaikan kepadanya bertubi tubi, ketika aku tiba tiba terfikir untuk mengecek isi tas ku dulu sebelumnya.

Yah… hal yang paling tidak aku harapkan terjadi.
Aku sungguh merasa bodoh malu dan egois…!
Ternyata payung merah hatiku masih terlipat rapi di dalam tasku dan yang ku pegang ini adalah payung miliknya.......
bus pun melaju tanpa memberiku kesempatan untuk sekedar meminta maaf, dan aku tak pernah lagi bertemu bapak bapak yang ramah dan bijak itu.

Hikmah yang dapat dipetik dari kisah ini:
1.Paradigma kita terkadang salah, jadi jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan.
2.Bersikap negative thingking dapat membuat kita buta untuk dapat melihat dan menghargai ketulusan seseorang.

Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Berhikmah di BlogCamp.
READ MORE - Payung Merah Hati, Saksi Bisu Kebodohanku