Thursday 20 January 2011

sebuah "rasa" yang seharusnya "tak ada"





SEBUAH RASA

pagi itu, tepatnya menjelang siang mentari bersinar cerah sekali bak perawan yang sedang tertawa dg cerianya.., hangatnya menembus ke sela2 kulitku, sinarnya terangi hari menyusup di sela sela ranting dedaunan lalu sampai ke atas kepalaku....

pagi yg ramai...seolah olah setiap org bersegera bangun dan keluar rumah untuk menyambutnya..., ibu2 tetangga, bapa bapa dan anak anak tentunya... smua bertebaran keluar menyongsong hari yang ditunggu... , ya.. hari ini di komplex kami ada perayaan 17 belas agustusan... , sedikit berbeda dg perayaan tahun2 sebelumnya, entah mengapa kali ini setiap orang begitu antusias menyambutnya...

azka, anaku yg baru berumur 3 tahun pagi ini jg telah siap menyambutnya... , dg semangat ia ingin mengikuti salah satu lomba yang diadakan di RT kami yaitu lomba fashion show..., dengan semangat dia terlihat begitu siap menghadapi hari ini.., berpakaian rapi bak model sungguhan, kemeja biru muda, celana jeans, sepatu baru, tak lupa dasi dan topi kesayangannya yg berwarna senada...

acara memang belum dimulai.. tp ia sudah melenggak lenggok dg gayanya seolah sedang diatas panggung.

aku berjalan menuju keramaian di tengah lapangan itu, menemani azkaku yg sdh siap dg kostumnya. sayangnya ayah azka hr ini tidak dirumah jd tidak bisa ikut memeriahkan keramaian ini.

acara hampir di mulai... aku memegang erat tangan anaku untuk menyemangati, ketika tiba2 mataku terpaut pada sesosok makhluk....

ada sebuah getaran hebat bergejolak di dalam dadaku, sebuah rasa yg aneh, yang ingin sekali kutolak tp entah bagaimana caranya ia bisa hadir begitu saja dlm benakku...

aku begitu terpana ketika tidak sengaja sepasang bola mataku ini bertemu pandang secara tak sengaja dengan seorang pria...

seseorang yang beberapa saat kemudian aku ketahui ternyata tetanggaku sendiri... hanya beda beberapa rumah tp betapa bodohnya aku hingga aku baru saja menyadari keberadaannya dan baru saja melihatnya hari ini... disini...

ia tampak begitu elegan.... dengan celana coklat yg match dg jacket coklat yg ia kenakan, di dalamnya terlihat kemeja putih yg sepertinya branded begitu bersih dan rapi.. pas sekali sepertinya berada di tubuhnya yg kekar itu.. , usianya kira2 30 tahunan, rambutnya ikal tp agak lurus, tersisir rapi, tidak besar tp tidak kurus, ia berkulit putih dan tinggi... tanpa kusadari hatiku berdecak mengagumi sosoknya..padahal aku jg tau pasti ia jg seorang bapak, karena aku melihat sesosok makhluk kecil laki laki di genggaman tangannya yg sepertinya usianya tak jauh dg anaku...

ya Allahu rabbi, astagfirullahal adzim, aku beristigfar (masih dlm hati)...

Tuhan ampuni aku yang telah tak sengaja mengagumi sosok lain selain suamiku sendiri...

tak perduli dengan hiruk pikuk dan keramaian yang ada... , aku bertempur sendiri dengan jiwaku sendiri....

sebuah rasa bersalah menyelimuti, rasa berdosa mengapa bisa bisanya aku memiliki rasa ini.. rasa kagum pada org lain meski itu hanya terjadi dalam hati... tp rasa berdosa ini seolah2 aku telah melakukan perselingkuhan.

betapa tidak, aku yang selama ini menjunjung tinggi rasa kesetiaan, bisa2nya memiliki rasa kekaguman itu...

padahal aku begitu sadar, sejak aku menerima seorang irwan fadli fauzie sebagai suamiku, aku telah berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak pernah "mengagumi" (dalam tanda kutip) pria lain selainnya, karena ia adalah sosok yang 'cukup' bagiku..... ia tidak memiliki kekurangan yang bisa mengurangi rasa cintaku padanya.. ia cukup memenuhi ruang2 kosong pada ketidaksempurnaanku untuk melengkapi hidupku... aku mencintainya dengan sepenuh hatiku...

tapi kenapa...?? aku mencoba mengubur dalam2, dan membuyarkan lamunanku namun rasa itu msh saja berkecamuk di dalam diriku hingga aku hampir saja tidak mendengar ketika panitia memanggil nama anakku untuk naik ke atas panggung memulai aksinya.

jantungku berdegup hebat, ketika tiba2 aku baru menyadari ternyata pria itu berada tepat di ujung garis horisontalku, memperhatikan anaknya yg berlomba bersama anaku sambil sesekali menatapku...

Sekali lagi Tuhan... .please lindungi aku. jangan biarkan aku melakukan kesalahan meski hanya dalam hati... yakinkan padaku bahwa semua ini tidak ada...

waktu terus berlalu, tiba2 seorang anak kecil yg digendong ibunya disampingku menumpahkan sekantung plastik es berwarna biru ke atas bajuku, tentunya tak sengaja, ia pun menangis karena minuman yg sedang dinikmatinya ternyata tumpah..

tp bajuku kuyup hampir separuhnya... ugh.. kesal tp tdk bisa marah pada anak kecil yg tak sengaja....

ingin segera pulang mengganti baju, tp anaku belum turun panggung, ia akan menangis di keramaian jk tak menemukanku ketika ia turun...

huft.... nikmati saja lah keadaan ini... mungkin ada hikmahnya ketika guyuran ini menyadarkan aku dr alam lamunan bodoh kembali kepada alam nyataku...

tp tiba2 saja, lagi2 aku terperangah ketika sepasang tangan menyodorkan sebuah jaket berwarna coklat yg td kulihat, kepadaku.... disusul sebuah ucapan 'silahkan pakai saja dulu biar tidak terlihat basah...'

huft... jantungku berhenti berdetak, tertegun tp tanganku meraih jaket itu tanpa mampu menolak....

Tuhan...sekali lagi.. kenapa aku tak mampu menolaknya... ???

aku mengenakan jaket itu..... sebuah tatapan tajam penuh perhatian tertuju padaku... , aku risih tp menikmatinya...tp istigfarku bertubi2 terlantun oleh sang hati.

hari telah berlalu, entah dr mana ia mendapatkan no ponselku, waktu itu pukul 9 pagi, lagi lagi pagi yang penuh dengan kehangatan sang surya, cerah berbinar2....

sebuah pesan pendek aku terima.. " bisakah kita bertemu di taman samping lapangan kemarin sejam lagi? skalian tolong bawakan jaket sy yg kemarin, ada suatu hal yang ingin sekali saya sampaikan. sy tunggu."

huft... aku baru saja selesai mandi waktu membaca sms itu., ternyata sudah msk ke ponselku sejak setengah jam yg lalu..

brarti waktunya tgl setengah jam lg... aku tak mampu membalas pesan itu... karena tak mampu mengatakan ya atau tidak..

huft.. aku berada di titik nol, tepat di tengah tengah antara ya dan tidak, sebuah posisi yang paling tidak aku sukai tp aku sendiri tak percaya mengapa aku saat ini berada di titik ini...

seperti biasanya, aku mengenakan pakaianku, sebuah baju hijau toska yg kupilih lengkap dg jilbab berwarna senada...

waktu tinggal 5 menit lg....

jantungku berdegup semakin kencang, jiwaku bergejolak dahsyat...

Tuhan... please.... aku tak percaya mengapa aku melangkah keluar rumah, menuju suatu tempat dimana seorang asing menungguku...

sekali lagi aku tak percaya, ini tak mungkin terjadi pada diriku, ini 180 derajat berlawanan dg prinsip hidup dan komitment komitmentku.. tp apa daya kaki ini telah melangkah...

melangkah untuk sebuah kesalahan, untuk sesuatu yang seharusnya tidak aku lakukan.., untuk sebuah rasa yang seharusnya aku tolak mentah mentah...

aku sangat merasa bersalah, kecewa pada diriku sendiri, bagaimana aku hrs mempertanggungjawabkan smua ini dihadapan Allah kelak, juga dihadapan suamiku,.... aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaannya jika ia mengetahui ternyata aku.. istrinya berjanjian dg pria lain selainnya, dengan suami orang lagi.... ... ooh tidaaaaaaaaaaaaaaaak...

dalam langkah yg goyah, sekali lagi dalam hati aku berucap dengan lantangnya, meyakinkan lagi pd diriku sendiri , aku mencintai suamiku... dan takan pernah terganti.. he is the best I ever have....

hiks... aku menoleh ke kanan dan kekiri ketika tiba2 saja mataku terbuka, sekali lagi menoleh untuk meyakinkan diriku dimana aku berada...

sebuah jam bulat berwarna merah di dinding samping kananku menunjukkan waktu pukul 6 pagi...

ups.. ternyata aku masih disini, berbaring di samping kiri suami tercintaku dan disamping kanan anak kesayanganku...BUKAN di TAMAN itu...

terima kasih ya Allah.. kesalahan itu ternyata HANYA SEBUAH MIMPI TIDURKU yang tak bisa aku kendalikan.....

terimakasih aku segera terbangun sebelum bertemu dg nya... Huft... mimpi yang membuat aku merasa bersalah sendiri.....

terimakasih ya Allah masih melindungiku dr rasa itu... alhamdulillah wastagfirullahulAdzim...

selameet selameet....




"mohon maaf kepada pr pembaca yg telah trlanjur hanyut dlm alur ceritanya.. sekali ini ini cuma mimpi.. bukan kenyataan hee..e.e.e.e.e..e. :) " c u on the next story...

6 comments:

  1. gimana ya klo seandainya cerita diatas bukan fiktif belaka??? ckckckckckck

    ReplyDelete
  2. beuh.. hanas dibayang2, pek teh ngimpi.. :D

    ReplyDelete
  3. wih.. deg2an pastinya. insya Allah, Allah selalu menjagamu Bunda Azka.. Amin. ^_^

    ReplyDelete
  4. jiahhhhhhhhh.... dirimu... pake mimpi2 segala....
    hehehe

    ReplyDelete
  5. Bener tuch kang Andy, hanas serius... Ehh, ujung2nya malah "ups.. ternyata aku masih disini, berbaring di samping kiri suami tercintaku dan disamping kanan anak kesayanganku...BUKAN di TAMAN itu..."

    ReplyDelete

tinggalkan jejaknya ya, kalo sudah mampir: