Friday 11 February 2011

mobilku dipukuli di hadapan mayat

Ini jam 1.37 tengah malam (apa pagi yaa), 
saat aku mulai menuliskan huruf pertama postingan ini, saat dimana aku ga bisa tidur karena masih terngiang ngiang kejadian tadi sore di jalanan... dan semua kisahku hari ini, biarlah ku bagi disini selain agar lebih tenang dan bisa tidur, juga semoga ada yg bisa mengambil pelajaran darinya... 

Jam 2 siang tadi, 
akhirnya aku sampai juga di sini, rumah masa kecilku yang kini bukan miliku lagi, kembali menjadi milik orang tuaku setelah aku menikah. setelah 3 bulan  tidak singgah karena kami sakit sakitan padahal biasanya hampir tiap dua minggu, bahagia rasanya bisa menapak lantai ini lagi, terlebih melihat tawa anaku yang begitu bahagia sekali bertemu sanak famili yang sudah dirindukannya. juga bahagia karena bisa terlepas dr suara bising tetangga komplex yang sdh sebulan ribut dengan suaminya yang banget banget bikin ga nyaman (nanti aku ceritain di postingan terpisah).

Peluh dan penat sepanjang perjalanan saat menjadi supir untuk anak dan diri sendiri tadi tiba tiba saja tak terasa, padahal sepanjang jalan tadi tak habis aku berandai2. andai tidak perlu menyetir sendiri, duduk di belakang saja bercengkrama dg anaku terbebas dari kepanikan dan kehati hatian mengendara, membiarkan sang supir yang melakukannya. Andai ac mobil ga rusak, pake mobilnya yang mewah, keluaran terbaru dengan interior yang lengkap dan nyaman. hmm.. perjalanan ini bagai berangkat ke syurga kali ya... :), hush aku mengagetkan diri sendiri untuk menghentikan lamunan  konyol itu dan mengingatkan untuk tetap bersyukur, bersyukur memiliki kemampuan untuk menyetir sendiri padahal banyak orang belum bisa melakukannya, bersyukur meski mobil cuma minibus zebra yang acnya lagi rusak belum dibetulin karena uang untuk betulinnya lagi dipinjem tetangga, tapi tetap masih bisa berbagi, bersyukur karena masih banyak orang lain yang belum diberi kesempatan memiliki kendaraan roda empat. bersyukur karena jelek jelek, hasil keringat kami sendiri yang halalan thoyyiban insyaAllah. bersyukur karena meski butut masih bisa kepake untuk nolongin rekan dan kolega yang membutuhkan, bisa dipake santunan anak yatim ke kampung kampung, masih berguna juga sama orang tua yang katanya besok mau pake untuk undangan ke family di Jakarta.
dan terakhir.. bersyukur karena meski jelek bisa duduk tenang tanpa takut ada yang ambil alih karena uang untuk belinya adalah uang hasil korupsi... (aha.. yang ini pembelaan khas orang orang yg ga mampu beli mobil mewah.. padahal kan walau mereka mewah belum tentu juga korupsi... )

Jam 3.30 ba'da Ashar
ini resiko menjadi ibu yang demi buah hatinya harus berenti kerja kantoran dan melakukan pekerjaan freelance yang bisa dikerjakan di rumah. Boz minta buatin rekap tagihan tepat disaat mau pulang kampung. dan besok pagi harus selesai (duh dr kemaren kemaren di rumah ga sekalian). ga mungkin juga ngegagalin berangkat karena udah kepalang janji sama anaku, tadi aja dia udah ga sabar minta cepet cepet berangkat ke apit (tantenya) padahal aku harus keliling keliling dulu  nitipin buku arisan, nyariin pengganti pemegang uang arisan bulanan yg jatuh di minggu ini, nyetorin uang sampah dan keamanan ke pak bendahara RT dan nitipin uang kas yang mau dipake dah gitu harus mampir ke kantor dulu nganterin hasil kerjaan.

terpaksa deh kebahagiaan ini meski di delay sesaat untuk berkutat lagi dengan laptop dan kertas kertas akhirnya selesai juga, segala  pas mau ngeprint komputer rumah ortu pake rusak lagi, bawa laptop yang kecil (netbuk) ga bisa install driver printernya  krn gada cdroom . terpaksa lah ngeprint di warnet adek yang jaraknya lumayan... sekalian motokopi deh.. yah ini tetap harus aku perjuangkan atas nama profesionalisme dalam bekerja. (whoaaa).
 
jam 5 sore
Smua selesai, tinggal mikirin gimana ngiriminnya besok, ga kebayang perjalanan balik lagi ke kantor yang letaknya deket rumahku disana cuma untuk nganterin ini. terus balik lagi ke rumah ortu disini.. hmmm..
terbersitlah ide untuk titip ke seorang sohib yang ngantor disana tapi rumahnya kota ini, lumayan tapi ga terlalu jauh gimana ya ngejelasin jauhnya.. ya kira kira sejauh dari sini naik ojek, trus 2 kali ganti angkot trus naik becak deh... wew... tapi jauh lebih baik dari pada nganter langsung ke kantor apalagi kalo pake mobil sendiri kan ga kerasa sejauh itu, dia bolak balik tiap hari dari sini. kalau sore ini sampai di tangannya semua berarti sudah selesai.

berangkatlah aku kesana sore ini juga, ga mungkin besok karena dia berangkat jam 5.30 pagi dari sini. kebetulan adeku goimo mau pergi ke arah sama, ikutlah dia denganku, syukurlah minimal ada teman ngobrol di jalan. nyusul deh ade yang satu lagi kelas 1 smp, "gw juga ikut jalan jalan atuh", eh pas sampe di pintu mobil ponakan (2 thn) dan anaku (3 thn) udh siap mau berangkat tanpa fikir diajak apa engga. Mana tega ga ngajak..??

and the story  begin..... eng ing eng......:

"sini gw yang bawa sampe tempat les, nanti baru lu lanjutin" kata adiku, hiks akhirnya... terwujud juga lamunanku tadi siang.
Bismillah... segala doa doa kupanjatkan agar selamat, disusul wanti wanti supaya jalannya hati hati (maklum usia abg msih labil jadi perlu diperingatkan). berhasil, dia meluncur dengan hati hati dan nyaman, gak ngebut.

Berjalan santai,,,,,,,,,,, hingga tiba tiba di depan jalan kami melihat kerumunan orang....
Paling depan anak anak kecil berbaju koko dan berpeci, lalu disusul oleh bapa bapa yang juga berkoko dan berpeci.."ada pawai apa ya.?" tanyaku melihat seluruh jalan raya di depan kita dipenuhi oleh gerombolan orang tidak menyisakan ruang untuk kita melaju (di semua jalan sebelah kiri, hanya tersisa sedikit di kanan untuk mobil dari arah berlawanan). Mobil kami sudah berhenti sebelum seorang bapa yang paling depan mengetuk ngetuk halus(persis ketukan nina bobo kepada bayi) kap depan mobil mengisyaratkan untuk berhenti dulu dan berhati hati dan sebagai isyarat untuk mengarahkan gerombolan agar beralih dari depan kami ke samping kiri kami yang masih tersisa satu meter setengahan.

jam 6 sore saat itu, 18 menit menjelang magrib, 
kami sudah niat mau buka puasa sunat bersama di warung makan dijalan lalu mencari masjid untuk shalat dulu sebelum melanjutkan perjalanan..

Mata kami masih berkeliaran mencari jawaban apa sebenarnya yang mereka kerjakan... lalu terkesima saat mengetahui bahwa sekumpulan orang itu sedang membawa keranda mayat mungkin mau dibawa ke masjid untuk dishalatkan. gerutuku dalam hati tadi waktu melihat orang orang itu memotong jalanku langsung termaklum begitu saja mengingat duka yang sedang mereka rasakan.

tapi masih saat kami sedang terkesima itu, tiba tiba saja kami terperangah oleh kejadian biadab oleh salah satu anggota kerumunan itu, entah ia anak dari mayat yang digotong itu atau kerabat atau hanya tetangga.
entah apa yang ditanyakannya kepada gerombolan lainnya di jarak yang cukup jauh dariku, kurang lebih tiga meter, lalu tiba tiba saja dia berlari ke arah mobilku yang sedang menjogrog terpaku menyaksikan mereka. membawa sebilah kayu besar dan ..... 

tiba tiba saja ia memukuli kaca kiri depanku sekeras kerasnya, tepat dikaca yang ada keponakanku yang baru 2 tahun duduk berpuluh puluh kali sejadi jadinya, lalu pindah ke kaca belakangnya dimana anaku yang baru 3 tahun berada di sisinya berpuluh puluh kali segila gilanya.........

ia berusaha sekuat mungkin dengan seluruh kekuatan dan tenaga yang dimilikinya, dengan amarah yang membabi buta sebuta mata hati dan nuraninya.... 
berusaha untuk memecahkan kaca kaca itu... 
menggedor gedor sejadi jadinya.... sekencang kencangnya, bak halilintar yang mengamuk tiba tiba saja saat alam tak menunjukan adanya mendung... 

tak puas ia pindah ke kaca ke tiga, lagi lagi meluncurkan pukulan kayunya bertubi tubi, tepat dihadapan kerangda mayat yang sedang melewat itu.....  berusaha mengeluarkan segala kebodohan, kegoblokan dan ketololan yang dimilikinya, mengungkapkannya pada semua orang yang ada.... dan tak pernah puas... 
terakhir aku menyaksikan ia berusaha menghancurkan kaca belakangku..... 

hampir 10 menit, kejadian itu terjadi pada kondisi kami semua yang masih terperangah, terperanjat, terkesima tidak mengerti akan apa yang terjadi...  bak semua benda benda di alam ini berhenti bergerak, detik detik waktu berhenti berlaju, detak detak jantung berhenti tiba tiba, aliran darah dan hembusan nafaspun berhenti.......

orang itu dipegangi oleh orang orang di sekelilingnya, agar tidak melanjutkan lagi aksinya, tapi pandangannya masih galak menggonggong ke arah kami dengan tatapan merah kebencian, bak kebencian seorang anak yang ayahnya sedang jadi mayat gara gara ditabrak oleh kami... bak kebencian orang depresi yang sedang menyaksikan mayat anaknya yang mati karena ditabrak oleh mobil sejenis dan sewarna dengan kami.... atau.. bak orang yang ingin melampiaskan amarah dan kekecewaannya tapi kepada orang yang ditujunya tapi salah...
smua itu hanya praduga yang terfikir dalam 10 menit periode menyakitkan yang disaksikan dua bocah kecil tak berdosa itu... , dan saat jantung mulai berdetak, dan benda benda alam berjatuhan dan beterbangan kembali setelah berhenti sejenak. aku baru sadar kalau saat itu aku sedang didzolimi... 
tanpa dosa dan salah yang kami buat.. tapi kami diperlakukan sedemikian rupa.... ????????????

"berenti im... turun..! orang itu cari perkara sama kita, bukan kita yang cari perkara..! ini saatnya membela diri saat kita di injak injak tanpa satu tetes saja kesalahan, ini saatnya mempraktekan ilmu bela diri lu yang selama ini lu latih......!!!!!!!!!!!! 

aku geram segeram geramnya, marah semarah marahnya... jiwa bugisku tiba tiba saja muncul, ingin rasanya kutampar mukanya di hadapan mayat itu.... biar arwahnya menjadi saksi kebiadaban dan kebodohannya itu.... hu...huhu... andai saja diperbolehkan tuhan, aku yakiiiinnnnn sekali mayat itu akan bangun untuk meminta maaf  kepadaku atas apa yang telah dilakukannya itu... 

berusaha berfikir rasional, adiku yang sedang menyetir perlahan menjauh menjawab "mayat mayat.... ini lagi berduka.... , kalo ini bukan iringan jenazah tapi cuma pawai rebana, udah gua cabik cabik mukanya"
aku menyesali kelembekan nyali adiku yang sebetulnya fisiknya sangat terlatih itu, yang padahal jika saja ia turun sudah dipastikan orang itu terkapar tak berdaya. ia juara beberapa lomba bela diri padahal, apalagi di mobil juga banyak benda keras yang ampuh untuk dijadikan senjata, dongkrak, kunci stang dan kunci2 ingris.

menyesali, tapi sekaligus memuji betapa ia lebih rasional dariku di detik detik ketika sisi reaktif manusia terpancing begitu dasyat... , ia tidak segila orang gila itu dan tak sebodoh orang bodoh itu...yang memancing keributan disaat berduka...

aku bersyukur masih bisa menyelamatkan tangan dan lidah ini dari makian, hujatan dan tamparan tamparan balasan atas kekurang ajarannya itu... dan bersyukur karena atas izinnya, kaca yang dipukul sedemikian dahsyat itu begitu kokoh tidak pecah... persis seperti ketidak mampuan api membakar tubuh suci Nabi Ibrahim....

tapi sampai detik ini... pukul 3.08 dini hari, 
aku masih tak mengerti alasan orang itu melakukannya... 
apa karena dia fikir (menyangka) orang di depan itu mengetuk ngetuk kap mobilku karena aku tidak mau berenti.????? ah masa..??? karena dengan sesadar sadarnya kami sadar bahwa kami sedang berjalan pelan dan berhenti sebelum orang di paling depan itu mengangkat tangan sebagai tanda stop... betapa piciknya ia jika beraksi karena praduka tak bersalah seperti itu... 

apa kaya gini ya..?
dia di kerumunan belakang : "ada apa ko tiba tiba pada lambat jalannya?" soalnya kami mobil pertama yang bertemu mereka sebelumnya lengang kosong jdi mereka bisa jalan cepat
seorang diantara kerumunan menjawab "itu ada mobil"
lalu dia tiba tiba lari dari kejauhan ke arah kami dan memukuli karena menganggap kami melarang dia jalan/menghentikan laju sekumpulan orang itu??

aku benar benar ga mengerti......
karena dia datang tiba tiba dari arah yang jauh.. bukan orang yang berada di garis paling depan yang bertemu langsung dengan kami..

apa dia gila? depresi? mabuk? atau apa..????????????????????????????
kami tidak melakukan kesalahan sedikitpun..!!!! 
tidak ada yang kaget karena kami berhenti mendadak dari ngebut... krn kami sedang jalan pelan
tidak ada yang tersenggol, terserempet, apalagi tertabrak bahkan tersentuh pun tidak.....!

jika ia fikir kami tidak menghargai mayat?? kami tidak menyentuh sedikitpun keranda mayat itu, malah kami harus nyari nyari liat kesana kemari sampai kami menemukan ada keranda mayat ditengah tengah kerumunan itu... dan kalau ia fikir kami tidak menghargai mayat? haruskah ia tidak menghargai kami yang jelas jelas masih hidup ini...???

ya Allah kasihan arwah mayat itu, bahkan untuk menuju ke peristirahatan terakhirnya  pun  ia tidak menemukan ketenangan.... pasti ia ingin sekali kembali ke jasadnya lalu bangun dan memaki si orang tadi, saking malunya sama kami.... 

ini lah bumiku indonesia, aku jadi teringat kisah orang yang sedang jalan cepat cepat dipukuli habis habisan, ditelanjangi, disiksa dan dianiyaya oleh masa yang tidak tahu, gara gara mendengar teriakan copeeeett.... , padahal copet yang sebenarnya berlari ke arah yang berlawanan..... praduga tak bersalah...! 

itulah bumiku.. yang penuh dengan orang yang masih memuja emosi dan sok jagoan tanpa alasan.....







9 comments:

  1. wah..serem juga pengalamannya mbak..tiba2 ada orang mengamuk sama mbak tanpa ada alasan yang jelas...tapi alhamdulillah semua keluarga mbak yang ada di dalam mobil baik2 aja ya...

    ReplyDelete
  2. iya tod, sampe detik ini pun aku msh ga mengerti kenapa n sekaligus ga ngerti kenapa sebegitu terkesimanya sampe kami ga bisa berbuat apa apa diperlakukan begitu.... dan yang lebih sedih, sampe saat ini anaku masih trauma ketakutan, sebentar2 nanya : "nda napa mbim aka dipukul kayu nda?" berulang ulang dan satu lagi yang masih terus diucapkannya :"nda sayangin aka dong nda..."sambil menarik tanganku untuk mengelus ubun2nya...."

    ReplyDelete
  3. gambarnya pake iring2an jenazah syuhada???

    waduh... pernah juga mbak diteriaki disuruh2 minggir (sy pake spd) - namanya juga gak tau ada apa, eh selang berapa menit baru kedengaran sirine ambulan. pengguna jalan mana tahu kalo ada begituan, kan masih jauh tapi iring2annya yg buat macet...

    ReplyDelete
  4. Duuuuh, mendalami banget ni coretannya. Saya jadi ingat pengalaman teman, persis tp ga separah pengalaman Bunda. Hehe. Selamat maalam bunda, salam untuk si kecil yaa...

    ReplyDelete
  5. masya Allah... bener2 udah kemasukan setan itu orang. jadi ikutan emosi...
    gmana keadaan keponakan sama anaknya bun???
    trauma g mreka???
    hmmmmm.....

    ReplyDelete
  6. prihatin semoga dia segera sadar akan kesalahannya....

    ReplyDelete
  7. mudah-mudahan gak terjadi hal yang serupa dengan saya,.. alhamdulillah bunda gak papa... salam sejuk buat si kecil ya bunda..

    ReplyDelete
  8. alhamdulillah bunda dan keluarga bisa selamat, sabar aja bunda, jadi melotot baca postingannya

    ReplyDelete
  9. wah ngeri bener. Asli bund, tapi kenapa tidak bertanya alasan hal itu bisa terjadi, ga jadi soal kan kalo ga ada pembalasan, yang penting tahu alasannya... .

    ReplyDelete

tinggalkan jejaknya ya, kalo sudah mampir: